USAID Mitra Kunci Initiative Gandeng 10 Universitas Konsorsium KKN Kewirausahaan dalam Wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Sebanyak 10 universitas yang tergabung
dalam Konsorsium Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kewirausahaan melakukan
penandatanganan nota kesepahaman bersama USAID Mitra Kunci Initiative dengan
disaksikan oleh Direktur Pembelajaran Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi, Dr. Paristiyanti Nurwardani, (10/06). Sepuluh universitas tersebut
meliputi Universitas Padjajaran, Universitas Suryakencana, Universitas Siliwangi,
Universitas Kuningan, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Diponegoro,
Universitas Jember, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur, dan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam
penandatanganan ini, Unesa diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan
Kerja Sama, Dr. Sujarwanto, M.Pd.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung D
Kemenristekdikti, Jakarta ini menjadi payung bagi kerja sama antara para pihak
dalam mengembangkan dan melaksanakan kegiatan KKN tematik kewirausahaan. KKN
tematik kewirausahaan sendiri merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang melibatkan mahasiswa sebagai peserta dan dosen sebagai pembiming dengan
fokus pada tema kewirausahaan. Selain menjadi upaya perguruan tinggi dalam
memberi kecakapan kewirausahaan, kegiatan tersebut juga merupakan bentuk
pengejawantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mengembangkan ketenagakerjaan
masyarakat Indonesia, khususnya di bidang wirausaha.
Dalam hal ini, USAID Mitra Kunci Initiative
memberikan dukungan dalam bentuk pengembangan kurikulum pelatihan, modul
panduan, mekanisme pemantauan, dan evaluasi dalam penyelenggaraan KKN
Kewirausahaan. USAID Mitra Kunci Initiative juga membantu penyelenggaraan Training of Trainers (ToT) bagi para
dosen pembimbing KKN Kewirausahaan yang mencakup 205 dosen (63 dosen untuk ToT
nasional dan 142 dosen ToT tingkat perguruan tinggi) dari 57 universitas di
provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
KKN tematik kewirausahaan sendiri memiliki
dampak positif pada isu ketenagakerjaan secara khusus dan sektor ekonomi secara
umum, setidaknya pada tiga aspek. Pertama, mahasiswa peserta KKN tematik
kewirausahaan akan memiliki kecakapan untuk merancang wirausaha dan pengalaman
melaksanakan implementasinya, sehingga mereka lebih siap saat terjun kedalam
dunia usaha maupun industri (DUDI), baik sebagai pekerja maupun pengusaha.
Kedua, aspek masyarakat penerima manfaat KKN tematik kewirausahaan, dimana
mereka menjadi lebih mampu dalam mengembangkan usaha ekonominya secara lebih
sistematik, menghasilkan pendapatan yang lebih besar serta merekrut tambahan
pekerja akibat proses manajemen kewirausahaan yang lebih baik. Ketiga, aspek
terkait pembangunan daerah. Dalam hal ini, pelaksanaan KKN tematik
kewirausahaan yang secara terus menerus akan berdampak positif pada akselerasi
pembangunan ekonomi di kabupaten/kota serta berkontribusi secara signifikan
dalam upaya pemanfaatan dana pembangunan di desa terkait penciptaan usaha
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. (Humas
Unesa)
sumber: Ristekdikti
Share It On: