Kerjasama Unesa dan KPI Pusat Tingkatkan Kualitas Tayangan Televisi

Dalam upaya terus meningkatkan kualitas tayangan
televisi, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bekerjasama dengan 12
Perguruan Tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Negeri Surabaya dalam Riset
Indeks Kualitas Tayangan Televisi edisi tahun 2019. Titik awal rangkaian
kegiatan tersebut berlangsung dalam workshop riset indeks kualitas penyiaran di
Hotel Bumi Surabaya (15/4). Kegiatan ini dihadiri oleh Nuning Rodiyah, komisioner
KPI Pusat, Dr. Totok Suyanto, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, tim
litbang KPI, serta para panel ahli yang terdiri atas akademisi, peneliti, dan
aktivis.
Dalam sambutannya mewakili Rektor Unesa, Totok
menyambut baik kegiatan ini. Dalam sambutannya ia mengapresiasi misi KPI
sembari menekankan pentingnya menjaga kualitas televisi. Totok menyatakan
tayangan berkualitas ialah yang value-based,
artinya memiliki nilai yang dapat diteladani.
“Bagi bangsa yang besar harus ingin terus membangun
karakter, nilai-nilai keteladanan ini harus terus disebarkan salah satunya
melalui tayangan TV”, terang pengajar program studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKN) ini
Ia berharap KPI mampu mengedukasi masyarakat sehingga
Tayangan TV tidak hanya bernilai hiburan. Menurutnya selama ini penonton hanya
lebih suka tayangan bersifat hiburan yang sifatnya sensasi.
“Melalui kegiatan ini diharapkan terbangun
peningkatan selera di masyarakat sehingga mereka tidak hanya melihat konten
yang heboh saja tetapi juga yang
mampu membangun rasionalitas, melestarikan budaya, serta menyebarkan semangat
positif dan kami dari kampus siap untuk menjadi mitra dalam menjalankan misi
tersebut”, terangnya
Sementara itu Nuning Rodiyah, komisioner KPI, turut
menggarisbawahi isu terkait misi pencerdasan penonton. Ia bercerita soal
keresahan yang dirasakan oleh KPI tentang selera publik yang mayoritas menyukai
program berbasis hiburan saja. Untuk itu menurutnya KPI bekerja keras dan fokus
pada upaya meningkatkan kecerdasan pemirsa atau literasi media.
“Harapan kami ketika selera penonton bergeser
menginginkan konten yang baik maka mereka akan meminta TV membuat tayangan yang
berkualitas sehingga pemasang iklan pun bisa bergeser. Dengan begitu, wajah TV
juga akan diisi oleh program yang berkualitas.” terangnya
Nuning juga optimistis pada relasi yang terbangun
antara KPI dengan Unesa. Ia berharap kolaborasi tidak selesai di tingkat riset
tetapi juga pada ruang-ruang gerakan literasi yang dapat dilakukan bersama.
“Kami melihat Unesa sebagai Perguruan Tinggi yang
strategis dalam misi ini karena sebagai kampus pendidikan, lulusan unesa akan
bekiprah di dunia pendidikan sehingga harapannya akan ada penetrasi sosialisasi
literasi media di tingkat ruang guru dan ruang kelas. Bahkan, jika mungkin kami
berharap adanya kemungkinan literasi media masuk dalam kurikulum ”, terang
Nuning.
Kegiatan Riset Indeks Kualitas Penyiaran ini
merupakan bagian dari kerjasama KPI dengan 12 perguruan tinggi yang ditandai
penandatanganan perjanjian kerjasama di Banjarmasin dalam peringatan Hari
Penyiaran Nasional (1/4) lalu. Kegiatan terdiri atas penilaian sampel program
yang dilakukan oleh para panel ahli serta survei di tingkat masyarakat. Bagi
Unesa, kegiatan yang digawangi oleh Program Studi Ilmu Komunikasi ini memasuki
tahun kedua pelaksanaannya. (Humas
Unesa)
Share It On: